Selasa, 22 Oktober 2013

Sustainable City #1


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu;)
Halooooo,,,
Kembali lagi ke rutininas seperti biasa yaitu membuat resume yeachhhhh \o/, resume kali ini masih membahas tentang Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development)

menurut (Doni J Widiantono 2008) pengembangan kota berkelanjutan mengedepankan keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial budaya dan ingkungan hidup.
sedangkan berdasarkan Pertemuan persiapan untuk konferensi urbans21 (Berlin Juli 2000) yaitu :

  • Meningkatkan kualitas hidup di kota, ekologis, budaya, politik, institusional, sosial dan komponen ekonomi tanpa meninggalkan beban bagi generasi mendatang.
  • Beban yang merupakan hasil dari modal alam berkurang dan utang lokal berlebihan.
  • Tujuan kami adalah bahwa prinsip aliran, yang didasarkan pada keseimbangan material dan energi dan juga keuangan input / output, memainkan peran penting dalam semua keputusan atas masa depan pembangunan daerah perkotaan.

Bentuk Perkotaan (Urban Forms)
menurut Cliff Moughting with Peter Shirley (2005) adanya hubungan yang kuat antara bentuk perkotaan dan lingkungan, sosial dan ekonomi keberlanjutan.
desing kota dan tata letak fisik.
                           


Pertanyaan utama yang dibahas adalah sampai sejauh mana dan dalam cara apa bentuk kota berkontribusi untuk keberlanjutan.

Bentuk perkotaan yang berkelanjutan berpengaruh terhadap :


  • Kelestarian Lingkungan
  • Transportasi
  • Manfaat Sosial
  • Kelayakan Ekonomi
A. Kelestarian Lingkungan
Yang pertama dibahas adalah Kelestarian Lingkungan manfaat linkungan yang diklaim diperoleh dari bentuk perkotaan yang lebih kompak dimana konsentrasi penggunaan tidak perlu melakukan perjalanan karena emisi yang lebih rendah dari kendaraan.

bentuk perkotaan yang berkelanjutan harus menyediakan ruang terbuka terutama ruang terbuka hijau yang bertujuan untuk: 

  • Mengurangi permukaan dan suhu udara karena shading surya.
  • Terbebas dari radiasi langit malam.
  • Melakukan ievapotranspiration dari pohon yang mengarah ke peningkatan musim panas untuk kenyamanan termal (Vu et al., 1998).
  • Terbebas dari polusi dan kebisingan kota (Tyrvainen 1997).
  • Tahan terhadap resiko penyangga angin dan mengurangi kadar angin.
manfaat ekologi disarankan untuk ruang terbuka hijau termasuk :
  • Penyediaan ekosistem/lingkungan dengan konsekuensi bagi beragam isu seperti pengendalian banjir, pengelolaan limbah dan pengendalian hama (Bolund dan Hunhanmmar,1999;Attwell,2000;Pauleit dan Duhme,2000);
  • Penyediaan habitat bagi keanekaragaman hayati (Gilbert,1989;Savarad et al.,2000;Kinzing dan Grove,2001);
  • Kesadaraan tentang isu-isu lingkungan di kalangan pengguna.
manfaat sosial mengklaim akses ke ruang hijau mencakup berbagai kualitas dimensi kehidupan, termasuk:
  • meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan manusia (Ulrich,1981;Ulrich et al.,1991;Parsons et al,1998)
  • kesempatan untuk berinteraksi sosial dan kegiatan kelompok dan kemungkinan penurunan kejahatan (Whyte,1980;Skajaelevand and Garling,1997;Tinsley et al,2002)
  • perasaan diperkuat lingkungan lampiran dan masyarakat setempat (Bonaiuto et al.,1999;Langdong,1994)
  • Promosi kebanggan warga dan rasa setempat (Duany dan Plater-Zybrek,1992)
  • memberikan kesempatan untuk kontak dengan alam (Burgess et al.,1988).
B. Transportasi
Selanjutnya adalah Transportasi, bentuk perkotaan yang berkelanjutan dapat mengurangngi baik kebutuhan untuk perjalanan dan memberikan akses yang lebih aman dan lebih mudah untuk fasilitas, kepadatan lebih tinggi.
manfaat dari bentuk-bentuk yanng menyatakan:

  • untuk mengurangi penggunaan mobil, dan mendorong pergeseran ke arah mode yang lebih berkelanjutan untuk wisata, seperti berjalan kaki, bersepeda dan melalui peningkatan penggunaan angkutan umum.
  • namun, tunjangan transportasi tersebut krusial bergantung pada orang yang mengubah perjalanan mereka.
                               

Dari gambar diatas kita bisa melihat ada 3 zona yaitu zona pejalan kaki, zona transit dan zona mobil berorientasi. untuk zona pejalan kaki dengan bentuk bangunan vertikal untuk mencapai dari tempat yang satu ke tempat yang lain cukup dengan berjalan kaki, karena bangunan seperti ini biasanya untuk lantai 1-2  jadikan tempat kerja sedangkan 3-4 dijadikan tempat tinggal. sedangkan untuk zona mobil bentuk bangunan yang horizontal untuk mencapai tempat yang satu ke tempat yang lain harus menggunakan motor atau mobil.
                                 


Dari gambar ini kita bisa melihat, perbedaan antara mobil, bis dan sepeda. Jika semua orang menggunakan mobil volume kendaran dijalanan sangat padat, hal tersebut akan menimbulkan kemacetan dan polusi yang di hasilkan dari setiap kendaraan, apabila semua orang yang tadinya masing-masing mengendarai satu mobil kemudian mereka hanya menggunakan satu bis, hal ini akan menguranngi volume kendaraan dijalan meskipun masih ada sedikit polusi yang ditimbulkan dari bis tersebut. Lain halnya jika mereka menggunakan sepeda ini akan menguranngi polusi karena sepeda tidak menggunakan bahan bakar.

hmm itu dia kicauan saya hari ini dan semoga bermanfaat, tunggu kicauan selanjutnya :)


Referensi :
Materi Kuliah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar